Assalamu'alaikum teman-teman, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan dilindungi Allah. Beberapa hari ini entah kenapa banyak sekali yang mengirim pesan melalui email, DM IG, Messenger Facebook yang bertanya bagaimana teknis atau cara mengirim tulisan ke media massa. Oleh sebab itu sengaja saya menulis artikel ini untuk teman-teman yang ingin mengirim tulisan ke media massa, tapi belum tahu caranya. Hal wajib yang diperhatikan sebelum mengirim tulisan ke media massa.
Tentu menjadi hal yang menyenangkan sekaligus membanggakan jika tulisan yang saya kirim ke media massa dimuat, karena untuk bisa tembus ke media massa/cetak/koran bukanlah hal yang mudah. Agar suatu tulisan layak muat di media cetak, tentu harus memenuhi syarat dan standar masing-masing media massa.
Untuk bisa tembus ke media massa bukan hanya perkara tulisannya yang bagus. Ada lho seorang teman penulis yang tulisannya bagus, tapi ketika ia mengirim ke salah satu koran yang ada di kotanya tulisannya belum juga dimuat. Padahal sudah beberapa kali kirim. Didera rasa penasaran, teman saya itu mencoba membaca website media massa yang bersangkutan juga bertanya pada teman yang karyanya sudah pernah dimuat di media massa tersebut. Dia pikir semua media massa itu ketentuannya sama. Baru teman saya tahu jika tulisannya kurang panjang. Dia mengirim cerpen 6 halaman, sementara media massa tersebut, penulis minimal mengirim cerpen 9 halaman. Tentu aja nggak dimuat, karena tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan pengalaman, berikut 7 hal yang wajib diperhatikan sebelum mengirim tulisan ke media massa.
1. Tentukan media massa yang akan kamu tuju.
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan media massa mana yang akan kamu tuju. Jika kamu mempunyai naskah berupa cernak (cerita anak) tentu kamu harus mengirim ke media massa yang menyediakan rubrik cernak.
Kalau kamu mengirim cernak karyamu yang ke media massa yang tidak memberi ruang untuk cerita anak. Sampai kapanpun, hingga bertahun-tahun bahkan sampai kamu ubanan, naskahmu nggak akan dimuat.
2. Pelajari syarat dan ketentuan media massa yang kamu tuju.
Setelah menentukan media massa mana yang kamu tuju. Langkah selanjutnya adalah kamu harus mempelajari syarat dan ketentuan pengiriman naskah media massa tersebut. Setiap media massa, memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda-beda. Misalnya saja, syarat mengirim naskah dongeng di nusantara bertutur, tentulah berbeda dengan teknis mengirim cernak ke solopos.
Setelah menentukan media massa mana yang kamu tuju. Langkah selanjutnya adalah kamu harus mempelajari syarat dan ketentuan pengiriman naskah media massa tersebut. Setiap media massa, memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda-beda. Misalnya saja, syarat mengirim naskah dongeng di nusantara bertutur, tentulah berbeda dengan teknis mengirim cernak ke solopos.
Perhatikan ketentuannya seperti panjang tulisan (berapa cws atau kata), margin yang digunakan, format tulisan, font, spasi, naskah dikirim di badan email atau attachment dalam format documen atau pdf. Jadi kamu harus teliti!
Baca juga : Teknis Pengiriman Naskah Cerita Anak ke Media.
3. Naskah karya asli bukan plagiat
Naskah harus karya aslimu sendiri bukan plagiat. Jangan lupa saat mengirimkan naskah, cantumkan surat pernyataan bahwa naskah tersebut adalah karya asli dan karya tersebut tidak sedang dikirim ke media lain.
4. Jangan tebar jala
Selain plagiat, hal yang tidak boleh dilakukan oleh penulis adalah tebar jala. Apa itu tebar jala? Bukan tebar jala yang dilakukan oleh nelayan ya. Yang saya maksud dengan tebar jala adalah mengirim satu naskah ke beberapa media. Hal ini biasanya dilakukan oleh penulis pemula. Ya, bisa dibilang seperti mencari keberuntungan. Kamu berharap dari satu naskah yang kamu kirim mungkin akan dimuat di salah satu media massa yang kamu kirim.
Tebar jala tidak boleh dilakukan. Beruntung jika naskah yang kamu kirim ke beberapa media itu hanya dimuat di satu media saja. Bagaimana jika terjadi pemuatan ganda? Nama kamu bisa di blacklist. Kamu nggak mau kan? Seperti peribahasa "Sekali lancung ke ujian, seumur umur hidup orang tak akan percaya."
5. Buat kata pengantar yang baik
Sebelum mengirim naskah, jangan lupa buat kata pengantar yang baik dan sopan untuk media massa yang bersangkutan. Kata pengantar ibarat salam ketika masuk ke rumah seseorang. Jangan main slenong saja.
6. Sertakan biodata singkat tentang dirimu
Jangan lupa cantumkan biodata singkat tentang dirimu di akhir naskah atau terpisah. Biodata singkat berisi nama, alamat, nomor telepon, alamat email dan sosial media juga nomor rekening
7. Cek ulang
Sebelum mengirim naskah, cek kembali persyaratannya. Jangan sampai ada ketentuan yang terlewat.
Oh ya masa tunggu setiap media massa berbeda-beda. Dari masa tunggu satu minggu, satu bulan bahkan ada yang sampai satu tahun. Jadi daripada menunggu naskahmu dimuat atau tidak, setelah kirim menulis lagi, kirim lagi lalu lupakan. Nah, itulah 7 hal yang wajib dilakukan sebelum mengirim tulisan ke media massa.
Semoga bermanfaat.