7 CARA MENULIS CERITA ANAK ALA YENI

December 05, 2019

7 cara menulis cerita anak ala Yeni



Assalamu'alaikum teman-teman apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah. Aamiin. Udah lama banget nih saya nggak update blog karena sok sibuk, hihihi..

Di kesempatan yang baik ini saya ingin berbagi cara menulis cerita anak ala Yeni. Kenapa saya ingin menulis cara menulis cerita anak ala saya, karena setiap penulis punya cara dan metode masing-masing untuk menulis cerita anak. Ya siapa tahu cara menulis cerita anak saya ini cocok diterapkan untuk teman-teman. Selain itu, karena mayoritas karya saya yang dimuat di koran adalah cerita anak baik di Joglo Semar (sekarang korannya udah tutup) SoloPos ataupun Kompas Klasika Nusantara Bertutur maka orang-orang mengira saya mengkhususkan diri menulis cerita anak. Sebenarnya tidak begitu, saya juga belajar menulis semua jenis tulisan baik cernak, cerpen, cerma dan artikel.


Baca juga : Cara Menulis Fabel Ala Yeni Endah



Nah, langsung aja ya, saya akan bercerita bagaimana saya bisa menulis cerita anak dari awal sampai akhir. Check this out!

Tentu kamu pernah menjadi anak-anak kan? Itu artinya kamu sudah punya modal utama untuk menulis cerita anak. Coba deh kamu tarik kembali kenanganmu semasa kanak-kanak. Dimana dunia kanak-kanak itu penuh kegembiraan, kelucuan, dan juga kenakalan yang menjadi temanmu sehari-hari.

Jika masih kesulitan, coba kamu duduk sebentar, menenangkan diri dan mengingat kenangan masa kecilmu. Lupakan segala beban yang ada di pikiranmu saat ini (ketika kamu beranjak remaja/dewasa) Jika kamu sudah bisa menarik kenanganmu di masa kanak-kanak berarti kamu sudah berhasil menemukan ide untuk mulai menulis cerita anak. Selanjutnya kamu tinggal mengikuti langkah-langkah menulis cerita anak ala Yeni berikut ini

1. Membuat paragraf pembuka yang menarik
Paragraf pembuka dalam setiap tulisan memiliki peran penting untuk menarik pembaca agar membaca tulisanmu hingga akhir. Untuk cerita anak, kamu bisa memulainya dengan mengenalkan tokoh yang ada di cerita anak tersebut.

2. Membuat konflik
Konflik di cerita anak tidaklah serumit dalam cerpen. Konflik dalam dunia kanak-kanak itu sederhana. Misalnya seorang anak yang ingin membeli mainan yang sudah lama ia inginkan tapi tidak diizinkan oleh orang tuanya karena si anak sudah mempunyai banyak mainan.

3. Membuat Solusi
Seperti yang sudah saya tulis di point kedua, ketika tokoh utama mengalami konflik. Maka tokoh utama juga harus membuat atau memiliki solusi atau memecahkan konflik tersebut. Yang mana konflik yang ada bisa diselesaikan oleh orang tua, kakak atau tokoh utama dalam cerita anak tersebut.

4. Membuat akhir cerita yang menarik
Untuk cerita anak, akhir ceritanya harus bahagia ya teman-teman. Hal ini bertujuan agar pembaca cerita anak yang usianya 6 sampai 12 tahun merasa senang, lega dan puas.

5. Sisipkan pesan moral
Ketika membuat cerita anak, jangan lupa sisipkan pesan moral yang bisa dijadikan pelajaran. Pesan moral yang disampaikan tidak terkesan menggurui. Caranya kamu bisa menghadirkan tokoh dewasa yang menyampaikan pesan bijak dan biarkan anak yang menyimpulkan sendiri pesan dari ceritamu.

6. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mdah dipahami
Yang namanya cerita anak tentu pembacanya adalah anak-anak (usia 6-12 tahun) Jadi saat menulis cerita anak buatlah dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, menarik, memancing daya imajinasi, kreatif, dan membuat anak berpikir kritis terhadap isi cerita. Jangan memakai kata-kata kiasan atau ambigu yang justru membuat anak bingung.

7. Perbanyak Membaca
Untuk membuat cerita anak, kamu perlu menyelami dunia mereka. Bagaimana mereka berbicara dan berpikir. Masuklah ke dalam dunia anak-anak, salah satunya dengan cara membaca agar kamu lebih peka serta bisa memilih kata yang dipahami pembaca cilikmu.


Baca juga : Teknis Pengiriman Naskah Cernak (Cerita Anak) ke Media



Sebagai referensi kamu juga bisa membaca cerita anak karya saya yang sudah dimuat di media di sini ya teman-teman.

Selamat menulis cerita anak dan semoga bermanfaat.

Jika kamu ingin mengirim cerita anak yang sudah kamu tulis ke media cetak kamu bisa mengirimnya ke SoloPos dengan syarat dan ketentuan yang bisa kamu baca di sini. Atau mengirimnya ke Kompas Klasika Nusantara Bertutur kamu bisa baca syarat dan ketentuannya di sini.

Salam Literasi. Mari Berkarya Dengan Cinta dan Ketulusan.

You Might Also Like

5 komentar

  1. Halo Kak, terima kasih untuk informasinya ya. Ini sangat membantu saya dalam membuat cerita anak. Salam semangat dan sukses ya. Tuhan memberkati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Kak, terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk mampir dan membaca tulisan saya.

      Semoga bermanfaat.

      Salam sukses.

      Mari berkarya dengan cinta dan ketulusan.

      Delete
  2. Hi kak😀. Terima kasih ya. Saya merasa sangat terinspirasi untuk menulis cerita anak🤗.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Kak Sesilia. Terima kasih sudah mampir ke blog saya ya Kak. Semoga bermanfaat. Dan semangat berkarya!

      Delete

Subscribe