Sekitar akhir Januari 2019, saya dihubungi Mas Revi, mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Universitas Diponegoro untuk membantu dan terlibat dalam pembuatan skripsi berjudul "Persepsi Khalayak Terhadap Difabel dalam Film Wonder.
Wonder adalah film drama keluarga Amerika Serikat 2017 yang disutradarai oleh Stephen Chbosky dan diproduseri oleh Michael Beugg, Dan Clark, David Hoberman dan Todd Lieberman. Naskah film ini ditulis oleh Jack Thorne, Steve Conrad dan Stephen Chbosky berdasarkan novel Wonder karya R.J. Palacio. Film Wonder dibintangi oleh Jacob Tremblay, Julia Roberts dan Owen Wilson.
Alhamdulillah, Rabu (27/3) saya mendapat kabar jika Mas Revi dinyatakan lulus dan diminta untuk mengerjakan apa yang disarankan oleh dosen penguji serta ditawari untuk mengadakan sidang terbuka. Senang bisa ikut terlibat dan menjadi bagian dari perjuangan Mas Revi membuat skripsi.
Sebenarnya saya sudah pernah menonton film Wonder, tapi untuk me-refresh kembali ingatan, saya menonton film Wonder lagi. Keterlibatan saya dalam proses pembuatan skripsi Mas Revi ini adalah untuk mengemukakan pendapat saya.
Film Wonder menceritakan seorang anak laki-laki bernama Agustus "Auggie" Pullman (Jacob Tremblay) yang tinggal di North River Heights di Manhattan. Auggie memiliki kelainan pada bentuk wajah yang disebut Treacher Collins Syndrome dan pernah mengalami beberapa kali operasi untuk membentuk wajahnya agar terlihat lebih baik. Kemanapun Auggie pergi, ia selalu menggunakan helm astronot, pemberian Miranda, sahabat Via (kakak Auggie).
Helm astronot yang selalu digunakan Auggie (Sumber Foto : Arcada Theatre) |
Selama ini Auggie belajar di rumah dengan metode homeschooling dengan ibunya, Isabel (Julia Roberts), tapi ketika Auggie mendekati usia remaja, Isabel dan Nate (Owen Wilson) memutuskan untuk mendaftarkannya di Beecher Prep, sebuah sekolah swasta, untuk masuk ke sekolah menengah. Awalnya, Auggie dikucilkan oleh hampir semua siswanya. Namun ia dapat berteman dengan seorang siswa bernama Jack Will (Noah Jupe) dan mereka semakin dekat ketika tahun ajaran sekolah berganti.
Baca juga : Because I'm Special
Ketika Halloween, Auggie mengenakan topeng dan kostum Ghost Face lamanya. Auggie memang sangat menyukai Hallowen, karena ia dapat menyembunyikan wajahnya yang "berbeda" di balik kostumnya. Merasa bebas dan tidak dikenali, ia berjalan keliling sekolah dan tidak perlu merasa khawatir akan diejek. Saat Auggie berjalan melalui pintu ke wali kelasnya, ia mendengar Jack memberitahu Julian (Bryce Gheisar) bahwa Jack hanya berpura-pura berteman dengan Auggie dan Jack akan "bunuh diri" jika memiliki wajah seperti Auggie. Merasa tersinggung dan dikhianati oleh Jack, Auggie memutuskan untuk menghindari Jack. Jack mulai merasa kehilangan Auggie , ia lalu bertanya pada Summer alasannya. Namun Summer hanya mengatakan ke Ghost Face untuk memberi sebuah petunjuk.
Awalnya, Jack percaya bahwa Auggie hanya menghindarinya tanpa alasan dan menjauhkannya sebagai pembalasan. Namun kemudian, Jack terkejut saat menyadari bahwa Auggie mengenakan kostum Ghost Face, dan dengan demikian, Auggie telah mendengar semua yang Jack katakan kepada Julian. Jack yang awalnya yang terpaksa mau berteman dengan Auggie karena permintaan ibunya juga pak Kepala Sekolah, menyadari bahwa Auggie adalah teman yang baik. Banyak hal yang sudah mereka lalui berdua sehingga membuat Jack begitu menyesal.
Auggie senang bisa mempunyai teman seperti Jack. Di sekolah hanya Jack yang mau duduk sebangku dengan Auggie. Semua teman menghindarinya karena menganggap Auggie menularkan penyakit. Tak hanya itu saja, Auggie juga sering ditatap dengan pandangan aneh karena wajahnya. Bahkan wajah Auggie disamakan dengan tokoh film Star Wars.
Selama sisa tahun ajaran sekolah, Auggie berulang kali diintimidasi dan mengalami pembully-an oleh Julian dan kelompoknya. Julian dan kelompoknya meninggalkan catatan berisi ancaman di meja Auggie dan menempelkannya pada loker. Juga menghilangkan wajah Auggie pada foto kelas dan menambahkan kalimat "No Freaks Allowed"
Jacob Tremblay, (Kiri) yang memerankan tokoh Auggie (Sumber Foto : People) |
Meski memiliki penyakit langka Treacher Collins Syndrome, Auggie memiliki kemampuan yang luar biasa dalam pelajaran sains. Auggie selalu unggul dari teman-temannya.
"Jika dalam pelajaran lain, kamu hanya boleh tunjuk jari satu kali, tapi jika pelajaran sains kamu boleh tunjuk jari berkali-kali jika kamu tahu," pesan Nate, Ayah Auggie.
Saat pelajaran Sains, Auggie selalu menjawab dengan berani semua pertanyaan dari gurunya. Melihat kecerdasan yang dimiliki oleh Auggie semakin membuat Jack kagum dan menyesali perbuatannya. Kepandaian Auggie dalam bidang sains membuatnya berhasil menciptakan kamera Obscura.
Di akhir scene, pada akhir tahun pelajaran, saat upacara wisuda, Mr. Tushman (kepala sekolah) mengumumkan bahwa Auggie terpilih untuk mendapatkan Medali Henry Ward Beecher karena sikapnya yang baik, pintar, sabar, tegar, sehingga patut dicontoh oleh siswa lain.
Keluarga yang selalu mendukung Auggie (Sumber Foto : Imdb,com) |
Menonton film Wonder membuat saya menitikkan air mata di beberapa scene-nya. Namun ada hikmah yang bisa saya ambil setelah menonton film ini yaitu
- Jangan membully seseorang hanya karena bentuk fisiknya yang berbeda.
- Seorang yang memiliki penyakit langka bisa berprestasi seperti Auggie jika mendapatkan dukungan utama dari keluarga. Karena kasih sayang dan cinta kasih dari orang tualah yang membuat seorang anak tegar dalam menjalani hidup yang "keras" dalam situasi dan kondisi apapun.
- Bersahabatlah karena hati dan perilakunya, bukan karena fisiknya. Orang yang berhati dan bersikap baik, maka akan berteman dengan teman yang baik pula, sebaliknya jika orang yang berhati dan bersikap buruk, maka akan berkumpul dengan orang-orang yang jahat hati dan perilakunya. Karena teman yang kamu miliki adalah cerminan dirimu.
- Jadilah diri sendiri, tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain agar disukai orang. Jujur dan terbukalah dengan kondisimu apa adanya. Orang lain akan menghormati sikap jujur yang kamu miliki, daripada kamu harus berpura-pura di hadapan orang lain. Karena kamulah keajaiban sesungguhnya dengan segala hal yang kamu miliki. Tak ada makhluk ciptaan Tuhan yang Dia ciptakan dalam keadaan sia-sia.