TEKNIS PENGIRIMAN NASKAH CERITA ANAK (CERNAK) KE MEDIA
December 26, 2019
Selain pertanyaan bagaimana cara menulis cerita anak (cernak), pertanyaan lain yang ditujukan pada saya adalah bagaimana teknis pengiriman naskah cerita anak dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mengirim naskah. Pertanyaan tentang pengirim naskah biasanya seperti
"Mbak berapa cws atau kata untuk cerita anak?"
"Nulisnya di badan email atau attachment?"
"Mbak Yen, naskahnya ditulis dalam bentuk dokumen atau pdf?"
Baiklah, pertanyaan tentang bagaimana cara menulis cerita anak ala Yeni sudah pernah saya tulis dan bisa kamu baca di sini. Dan untuk kesempatan kali ini saya akan berbagi teknis pengirim naskah cerita anak ke media.
Hal pertama yang harus diperhatikan seorang penulis sebelum mengirimkan naskahnya ke suatu media adalah membaca karakteristik media yang dituju. Perhatikan kecenderungan tema cerita anak yang biasa dimuat oleh media tersebut. Biasanya sejalan dengan visi dan misi media. Tentunya setiap media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Maka dari itu pelajari dulu karakteristik media tersebut. Caranya, perbanyaklah membaca cerita anak yang sudah diterbitkan di media tersebut, atau kamu bisa bertanya dengan teman yang karyanya sudah dimuat di media tersebut. Jangan malu bertanya dan belajar padanya.
Kedua, setiap media mempunyai ketentuan masing-masing dalam penulisan naskah. Biasanya naskah diketik dalam MS Word, kertas A4, Times New Roman 12, line spacing 1.5, untuk jumlah kata berbeda-beda tergantung medianya (ketentuan jumlah kata untuk cernak Kompas Klasika Nusantara Bertutur bisa kamu baca di sini dan untuk jumlah kata Solopos bisa kamu baca di sini) Setelah selesai menulis ceritamu, simpan dalam format dokumen dan dikirim via file attachment. Jangan lupa, di bagian akhir naskah cantumkan biodata singkat, nomer rekening untuk pengiriman honor(jika dimuat), alamat email, dan nomer hp yang bisa dihubungi.
Ketiga, jangan lupa menulis subyek untuk naskah cerita anak yang kamu tulis. Ini sangat penting untuk memudahkan redaksi memilih karya dan menyeleksinya.
Keempat, ini adalah tahapan terpenting dan harus dilakukan oleh penulis yang memiliki etika. Tulislah pengantar singkat,padat dan jelas pengiriman cerita anak pada badan email. Dan, alangkah lebih baik jika dalam pengantar kamu juga menegaskan jika karya yang kamu kirim adalah karyamu sendiri (tidak plagiat), belum pernah dimuat di media manapun, tidak sedang dikirim ke media lain juga perihal penarikan naskah misalnya jika setelah dua bulan cerita yang kamu kirim belum dimuat, maka kamu akan mengirim ke media lain.
Begitulah teknis pengirim naskah cerita anak ke media Selesai mengirim naskah cerita anak ke media yang kamu tuju. Tarik nafas dalam-dalam, ucapkan Alhamdulillah karena sudah menyelesaikan sebuah cerita anak dan mengirimkannya ke media. Berdoalah semoga naskahmu layak dimuat. Sambil menunggu kabar, apakah cerita anak yang kamu kirim layak dimuat atau tidak, kamu bisa menulis naskah lain. Tulis, kirim lalu lupakan.
Mari berkarya dengan cinta dan ketulusan.
Semoga bermanfaat!
0 komentar