Oleh : Yeni Endah

Selesai berbelanja di salah satu super market di Semarang, Lady Cempluk dan anaknya Genduk Nicole segera menuju ke parkiran motor. Mereka buru-buru pulang karena sudah ditunggu Koplo, suami Cempluk yang sudah pulang kerja dan tidak bisa masuk rumah karena lupa membawa kunci. Sesampainya di deretan motor-motor yang diparkir, Cempluk segera menaruh belanjaan di bawah stang motor, sementara Nicole bersiap-siap sebagai penumpang.

“Bu kok helmku nggak ada ya?” tanya Nicole clingak-clinguk mencari helm berwarna pink bergambar Hello Kitty miliknya.

“Masa? Memangnya tadi ditaruh di mana?”

“Aku taruh di stang, Bu.”

“Lho ini helm ibu juga nggak ada Nic. Masa ilang loro-lorone.”

 

Cempluk tampak kebingungan sambil mencari di sekitar motor. Siapa tahu helm mereka jatuh.

“Wah, gawat nih kalau kita pulang nggak pakai helm, Bu. Bisa kena tilang,” kata Nicole panik.

“Ya nanti kita beli helm murahan aja dulu di sekitar super market,” usul Cempluk.

Cempluk kemudian mengeluarkan kunci motor, tapi kesulitan saat memasukkannya ke lubang kunci. 

“Bu, bu, itu kan helmku! Ketemu. Aneh ya, kok bisa ada di motor sebelah,” seru Nicole.

“Alhamdulillah, ora sida ilang. Tapi kok aneh ya Nic isa pindah ning motore wong liya.”

“Iya bu aneh banget.”

“Eh, tunggu Nic. Kok itu yang di stang kanan kayak helm punya ibu ya.”

“Bu, motor kita memang yang itu bukan yang ini. Yang Ibu naiki itu motor orang! Lihat aja plat nomornya. Motornya memang persis banget,” ucap Nicole pada bu Cempluk setelah memperhatikan motor yang tergantung kedua helm mereka di stangnya.

“Duh, Gusti! Gara-gara kesusu lan kurang fokus dadi salah motor.” Bu Cempluk bergegas turun dari motor dan segera menghampiri Nicole sambil mengangkut belanjaan.

“Ayo Nic kita buru-buru pergi sebelum kita diteriakin maling. Jangan sampai ketahuan tukang parkir.”

Bu Cempluk dan Nicole langsung naik motor dan memakai helm lalu segera meninggalkan super market tanpa membayar uang parkir karena saking malunya.

SELESAI