Suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi saya bisa terlibat dalam kegiatan Pelatihan Konten Kreator untuk Teman-Teman Disabilitas yang diadakan oleh Kemenkominfo, Paberik Soeara Rakjat dan Siberkreasi di Aula Dinsos Provinsi Jawa Tengah pada hari Sabtu, 9 Maret 2024. Apalagi Semarang menjadi kota pertama diselenggarakan pelatihan ini.
Saat pertama kali dihubungi Bang Odi, untuk diminta terlibat dalam pelatihan konten kreator untuk teman-tema disabilitas. Tanpa berpikir panjang, saya langsung menyetujuinya.
Berangkat Menuju Lokasi Pelatihan
Hari yang dinanti tiba, Sabtu pagi saya dan dua orang teman saya yaitu Mbak Anna dan Refa berangkat bersama menuju aula Dinsos Provinsi Jawa Tengah dengan memesan taksi online. Saat berangkat, sebenarnya saya diliputi rasa khawatir. Dari rasa deg-degan karena akan menjadi pembicara. Juga kecemasan karena kondisi cuaca Semarang yang kurang bersahabat. Bagaimana tidak cemas? Sehari sebelum kegiatan kota Semarang diguyur hujan. Bahkan Sabtu paginya, cuaca mendung. Ditambah lagi di tengah perjalanan mulai gerimis. Sepanjang perjalanan saya terus merapal doa dan timbul pertanyaan dalam hati.
Baca juga : Menjadi Disabilitas Mandiri, Tangguh dan Berprestasi Di Tengah Keterbatasan
"Kalau hujan begini peserta pada dateng nggak ya?" Menurut informasi yang saya dapat, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 120 orang.
Meski hujan, peserta tetap semangat mengikuti pelatihan konten kreator untuk disabilitas (Foto : Dok. Pak Suwito) |
Sesampainya di Dinsos Provinsi Jawa Tengah, saya melihat beberapa peserta sudah datang sedang melakukan registrasi. Melihat hal tersebut membuat saya berprasangka baik., Alhamdulilah seiring berjalan waktu, satu persatu peserta mulai berdatangan. Di tengah guyuran hujan para peserta dengan semangat menerjang hujan demi bisa ikut pelatihan konten kreator untuk disabilitas. Masya Allah, saya jadi terharu melihatnya. Ada peserta difabel yang menerjang hujan, berboncengan naik sepeda motor roda tiga. Ada peserta dari Salatiga yang rela motoran, ada peserta yang naik angkutan umum, naik mobil pribadi dari Sukoharjo. Juga peserta lain dari luar kota Semarang.
Menjadi Seorang Konten Kreator
Kak Tio memaparkan materi mengenai 4 pilar literasi digital (Foto : Dok. Pak Suwito) |
Pelatihan pertama diisi oleh pemateri dari founder Paberik Soeara Rakjat dan Jaringan Box2Box Indonesia, yaitu Tio Prasetyo Utomo atau akrab disapa Kak Tio.
Dalam materinya Kak Tio menjelaskan ada empat pilar literasi digital yang harus dikuasai jika ingin menjadi seorang konten kreator.
1. Digital Skill
Digital Skill adalah kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan software (perangkat lunak) ataupun hardware (perangkat keras) dalam kehidupan sehari-hari.
2. Digital Safety
Digital safety adalah kemampuan individu dalam mengenal, menerapkan, dan meningkatkan perlindungan data pribadi dan keamanan digital. Apalagi di era digital seperti saat ini kita menjadi target kejahatan oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya modus pencurian data dengan file APK undangan pernikahan.
3. Digital Culture
Digital culture adalah kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan membangun wawasan kebangsaan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
4. Digital Ethics
Digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika (netiquette) digital dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Kak Tio juga menjelaskan jjka ingin menjadi seorang konten kreator kita harus mengenal target audience, menentukan kanal media sosial yang banyak digunakan audience, kenali jenis konten yang populer di kalangan audience, kuasai skill dan kreativitas dalam membuat konten, promosi untuk memperluas audience baik promosi secara gratis ataupun berbayar dan monetisasi.
Berbagi Pengalaman sebagai Konten Kreator Disabilitas
Foto bareng selesai podcast (Foto : Dok. Pak Suwito) |
Dalam kegiatan pelatihan konten kreator untuk disabilitas, saya berbagi pengalaman sebagai konten kreator--penulis & blogger. Sejak kapan saya menulis, bagaimana bisa terus konsisten menulis sampai hari ini.
Baca juga : Terbang Tinggi Menggapai Mimpi Dalam Keterbatasan
Pengalaman tersebut saya ceritakan dan dikemas dalam bentuk talkshow untuk konten podcast disabilitas yang dipandu Kak Odi dan Kak Tio. Ditunggu ya teman-teman podcast-nya yang akan kanal tayang di Siberkreasi dan Paberik Soeara Rakjat.
Praktik Menjadi Konten Kreator
Materi kedua pelatihan konten kreator untuk disabilitas, disampaikan oleh Dodi Susetiadi atau yang akrab disapa Kak Odi/Bang Odi, seorang penyiar radio Imelda FM, Semarang dan mentor Public Speaking.
Tak hanya memberikan materi, Kak Odi mengajak para peserta untuk praktik langsung menjadi seorang konten kreator. Dari praktik melatih kepercayaan diri berbicara di depan umum, kemampuan mengelola vocal, seperti artikulasi, intonasi, dan tekanan suara. Para peserta pun antusias melakukan praktik demi praktik yang disampaikan oleh Kak Odi.
Peserta pelatihan praktik melatih kepercayaan diri berbicara di depan umum (Foto : Dok. Pak Suwito) |
Praktik bersama salah satu peserta pelatihan disabilitas netra (Foto : Dok. Pak Suwito) |
Foto bersama di akhir acara (Foto : Dok. Pak Suwito) |
Disabilitas bisa berkarya dan berprestasi menjadi apa saja yang mereka mau, termasuk menjadi konten kreator, asal tekun dan konsisten.
Terima kasih Kemenkominfo, Siberkreasi, dan Paberik Soeara Rakjat untuk kesempatan yang diberikan kepada saya. Semoga sharing pengalaman yang saya berikan bisa memberi semangat dan manfaat untuk teman-teman disabilitas berkarya menjadi seorang konten kreator.