Setiap penulis pasti pernah mengalami writer's block baik itu penulis pemula ataupun penulis profesional. Begitu pula dengan saya. Writer's block adalah kesulitan dalam menuangkan ide menulis yang ada di kepala. Sudah menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop mencoba membuat sebuah tulisan tapi tidak pernah berhasil menyelesaikannya. Sudah berusaha sekeras apapun, tapi mengalami kegagalan seolah kemampuan menulis hilang begitu saja. Istilah writer's block dipopulerkan oleh seorang ahli psikoanalisis di Amerika yaitu Edmund Bergler, pada tahun 1940-an.
Baca juga : 5 Cara Mudah Menulis Artikel Bagi Pemula
Tanda Tanda Kamu Mengalami Writer's Block
Setelah kamu mengetahui apa itu writer's block, mungkin kamu bertanya dalam hati. Apakah saat ini terkena writer's block dan apa sih tanda-tandanya?
Berikut tanda-tanda jika kamu terkena writer's block
1. Susah Fokus
Jika kamu sudah duduk berjam-jam di depan laptop, tapi tidak bisa fokus atau konsentrasi menulis sesuatu, writer’s block membuatmu merasa kesulitan untuk melakukan itu.
2. Tidak Ada Ide Menulis
Kamu kesulitan untuk menemukan ide-ide baru untuk tulisanmu atau melanjutkan cerita yang kamu tulis
3. Mengalami Brain Fog
Brain fog adalah ciri kondisi mental yang biasa juga disebut dengan kelelahan otak. Kondisi ini memengaruhi daya ingat, konsentrasi, dan juga kesehatan mental. Ketika kamu mengalami brain fog, jangankan menulis, menjalani kegiatan sehari-hari saja menjadi linglung seperti lupa cara melakukan apa pun.
Baca juga : Perlukah Menulis dengan Teknik 5W+1H
Cara Ampuh Mengatasi Writer's Block
Ketika mengalami writer's block saya memiliki cara tersendiri untuk mengatasinya. Namun, mungkin kebanyakan penulis bingung dan memaksakan diri terus menulis ketika mengalami writer’s block. Hasilnya, beberapa tulisan mungkin mengalami sedikit penurunan kualitas. Atau mungkin tulisan yang dibuatnya tidak kunjung selesai dan berakhir di draft begitu saja. Itu bagian terburuk yang dialami penulis pemula karena tidak menyadari bahwa dirinya terkena writer’s block.
Ketika menyadari dan mengalami writer's block saya akan melakukan hal-hal berikut
1. Rehat Sejenak dari Menulis
Ketika mengalami writer's block dan tidak ada ide yang bisa saya tulis maka saya akan rehat sejenak dari menulis. Mungkin otak saya berada dalam tahap kelelahan sehingga perlu istirahat.
2. Menulis dengan Teknik Free Writing, Mengendapkan Tulisan dan diedit di Lain Waktu
Saya selalu melakukan free writing ketika mengalami writer's block. Saya akan menulis apa saja yang ada di pikiran saya tanpa memperhatikan aturan baku menulis, ejaan, tanda baca dan lain-lain. Kemudian saya endapkan tulisan tersebut beberapa hari untuk diedit.
3. Mencari Ide Lewat Membaca Buku atau Nonton Film
Writer's block biasanya terjadi karena tidak ada ide yang akan ditulis atau tidak menguasai tema dari tulisan yang akan dibuat. Jika hal itu terjadi saya akan membaca atau menonton film dengan tema yang sesuai dengan apa yang ingin saya tulis. Atau membaca dan menonton film untuk menambah referensi menulis.
4. Membuat Outline atau Kerangka Tulisan
Sebelum menulis, saya biasa membuat outline atau kerangka tulisan. Outline seperti kompas yang akan mengarahkan saya untuk menulis agar tidak keluar dari jalurnya. Jadi tulisan saya akan lebih terarah.
5. Hilangkan perfeksionisme
Di dunia ini tidak ada yang sempurna begitu juga dengan sebuah tulisan. Semua hal di dunia ini membutuhkan proses. Kesalahan yang tidak pernah disadari oleh orang yang ingin menjadi penulis hebat adalah terlalu percaya diri dengan kemampuan menulis yang dimilikinya. Belum apa-apa ingin menghasilkan karya tulis yang luar biasa. Padahal semuanya butuh proses sama seperti proses bertumbuhnya manusia.
Jangan terlalu perfeksionis dan memiliki ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri. Untuk menghindari hal tersebut mulailah menulis dari hal-hal kecil seperti menulis pengalaman pribadi, lalu menulis artikel-artikel sederhana, menulis cerpen, baru berpikir untuk membuat sebuah novel.
6. Jangan Terlalu Peduli dengan Komentar Orang Lain.
Penulis memang membutuhkan pembaca untuk karyanya, tapi jangan terlalu peduli dengan komentar orang lain. Setiap pembaca memiliki selera masing-masing. Jadi sebagai penulis tidak bisa memenuhi semua selera pembaca. Alangkah baiknya menjadi diri sendiri. Setiap tulisan pastu mempunyai penggemarnya masing-masing.
7. Berdiskusi dengan Teman
Jika sudah mengalami kebuntuan ide saya akan berdiskusi dengan seorang teman. Bukankah dua pikiran lebih baik dari satu pikiran. Saya akan mengatakan gagasan atau ide apa yang ingin saya tulis. Dengan berdiskusi dengan saya berusaha mencari atau memikirkan jawaban atas permasalahan kebuntuan ide yang saya alami. Dengan berdiskusi pikiran akan lebih terbuka.
Seorang pengarang dunia mengatakan tidak ada itu writer's block, yang ada itu kemalasan, dan saya percaya menulis itu soal niat atau tidak -Joko Pinurbo
Seorang penulis harus mendisiplinkan diri setiap hari menulis, entah jadi atau tidak. Mood menulis itu terbangun karena etos, karena disiplin bukan karena sesuatu yang datang dari luar.