Dimuat di Solo Pos, 18 Februari 2018
Alhamdulillah, tulisan pertama saya yang dimuat di media . Cernak saya dimuat di Solo Pos, edisi Minggu, 18 Februari 2018. Cernak ini saya buat karena ada teman yang senang sekali invite Candy Crush Saga di Facebook hehehe ..., Juga anak-anak kecil yang suka bermain lompat karet di lapangan depan rumah. Terima kasih mbak Iis Soekandar untuk informasi pemuatannya.
Silakan membaca cernak karya saya "Permainan Pengganti" teman-teman ...
PERMAINAN PENGGANTI
Oleh : Yeni Endah
Kak Ratna hanya bisa mengelus dada melihat tingkah adiknya, Menik. Tiap hari Menik tak bisa lepas dari telepon pintar berukuran lima inchi miliknya.
“Lagi ngapain sih, Dik? Kok kayaknya serius banget,” tanya Kak Ratna yang usianya berselisih 3 tahun dengan Menik.
“Lagi main game online,” jawab siswi kelas 4 SD ini tanpa mengalihkan pandangan matanya dari HP.
“Game apa? Kok seru banget? Boleh Kak Ratna lihat.” Kak Ratna mendekati Menik dan mengintip.
“Game Candy Crush Saga, Kak?”
“Kakak mau lihat dong. Game apa sih itu? Kok kakak baru tahu?”
“Nanti aku jelasin Kak. Sekarang lagi seru nih.” Jari Menik dengan cekatan menekan keyboard pada layar HP-nya sehingga tersusun puzzle yang berbentuk permen warna-warni.
Baca juga : Cara Kirim Cerita Anak ke Solopos.
Kak Ratna terus bertanya pada Menik tentang apa itu Candy Crush Saga .
“Yah ..., kak Ratna tanya-tanya terus, jadi nggak fokus kan main game-nya.” Menik mendengus kesal.
“Maafin kak ya, dik. Jangan cemberut gitu dong. Kakak punya permainan yang lebih seru lho daripada game yang ada di HP-mu itu.”
“Apa itu Kak?” tanya Menik penasaran.
“Sebentar ya. Tunggu di sini. Jangan kemana-mana.” Kak Ratna berdiri dari tempat duduknya kemudian masuk ke kamar dan keluar dengan membawa sebuah kotak berukuran kecil dan meletakkannya di atas meja. Kak Ratna mengeluarkan isi dari kotak tersebut. Menik langsung terkejut begitu melihatnya.
“Karet gelang sebanyak ini untuk apa Kak?”
“Untuk main lompat karet. Nanti kita main bareng ya dik,” jawab Kak Ratna sambil menyambung satu persatu karet gelang hingga panjang.
“Nggak ah kak, masa main lompat karet. Di luar panas,” tolak Menik.
“Nanti kita cari tempat yang teduh.”
Menik mencoba berpikir kembali, mencari alasan.
“Masa mainnya cuma berdua aja. Kan nggak seru.”
“Siapa bilang nggak seru. Lompat karet bisa kok dilakukan 2 orang aja. Bagian yang satu diikat ke pohon dan bagian satunya kakak yang pegang. Nanti kamu yang main. Sekarang kamu bantuin kakak buat menyambung karet gelang ini satu persatu ya.”
Baca juga : Cara Menulis Cerita Anak Ala Yeni.
Menik tak bisa berkutik. Ia pun melakukan apa yang Kak Ratna minta. Kemudian karet gelang yang disambung Kak Ratna dan Menik, digabung jadi satu. Hingga dua meter panjangnya.
Mereka menuju teras dan mencari tempat teduh untuk bermain lompat karet. Kak Ratna memegang ujung karet dan ujung satunya diikat ke pohon. Kak Ratna lalu meletakkan tali karet sebatas mata kaki.
“Ayo dik, lompat!”
Menik dengan mudah meloncati tingkat pertama, tapi ia mengalami kesulitan ketika karet sudah diletakkan sebatas dada kak Ratna.
Brak …,
Menik jatuh, tak bisa meloncat.
“Kamu kalah dik, sekarang giliran kamu yang pegang karet.” Kak Ratna menyerahkan tali karet yang ia pegang ke Menik dan giliran kak Ratna untuk melompat. Dengan mudah kak Ratna melewati tingkatan loncatan demi loncatan.
“Merdeka ....,”seru Kak Ratna ketika berhasil melewati tingkatan teratas yaitu sebatas kepala Menik.
“Gimana dik? Asyik dan seru kan? Permainan lompat karetnya daripada game online yang ada di HP-mu?”
“Iya kak, seru banget. Meski Menik belum berhasil melewati semua tingkatan loncatan.”
“Nggak apa-apa, besok dicoba lagi sampai berhasil.” Kak Ratna mencoba memberi semangat.
“Permainan loncat karet itu mempunyai banyak manfaat. Dengan kita banyak begerak saat bermain lompat karet bisa membantu mengurangi obesitas atau kegemukan. Melatih sikap sportif, ketelitian serta ketepatan dalam mengukur lompatan atau ketika mengikuti irama ayunan karet. Yang terpenting adalah melatih kita untuk bersosialisasi dengan teman-teman kita. Selain itu di dalam permainan loncat karet juga terkandung makna yang sangat penting. Rintangan dalam permainan lompat karet itu diibaratkan seperti rintangan dalam hidup kita. Semakin tinggi tingkatan rintangan maka akan semakin sulit. Jika kita dapat melalui semua rintangan itu, maka kita akan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan kata merdeka yang kakak ucapkan ketika kakak berhasil melewati tingkatan terakhir dalam permainan lompat karet, artinya siapa yang mampu melewati semua rintangan akan mendapat kemerdekaan,” jelas Kak Ratna.
Menik mengangguk tanda mengerti.
“Kak, boleh nggak Menik bawa tali karetnya ke sekolah. Menik mau ajak teman-teman main lompat karet besok saat istirahat sekolah.”
“Tentu boleh dong dik.”
Kak Ratna tersenyum bahagia karena Menik sudah mau bermain salah satu permainan tradisional yang ada di Indonesia. Dengan bermain permainan tradisional yang kini mulai hilang karena perkembangan teknologi berarti sudah ikut serta melestarikan kebudayaan Indonesia.
SELESAI