Manusia hidup di dunia membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan uang bisa didapat/dicari dengan bekerja. Namun bagi difabel, tidak semudah membalikkan telapak tangan ketika mau bekerja. Salah satu hambatannya adalah keterbatasan fisik yang dimiliki difabel itu sendiri. Juga termasuk aksesibilitas tempat kerja. Maka tak heran, mayoritas difabel memilih bekerja di sektor non formal seperti berdagang.
Saya pernah berada di satu titik ingin bekerja seperti teman-teman saya yang non difabel. Namun di satu sisi saya menyadari dengan keterbatasan fisik yang saya miliki. Pekerjaan apa ya yang cocok buat saya? Sebagai seorang anak yang kala itu beranjak dewasa, saya tidak mau menjadi beban, bergantung pada orangtua dan hanya bisa menengadahkan tangan. Saya juga pingin menghidupi diri saya sendiri. Syukur-syukur rezeki yang saya dapat juga bisa saya bagikan pada orang-orang sekitar. Keinginan mandiri secara finansial pasti dimiliki oleh setiap difabel. Niat saya ingin bekerja saat itu tidak lebih, saya ingin bisa mencukupi semua kebutuhan saya sendiri.
Beberapa hari yang lalu ada seorang teman yang baru tahu jika saya ini berjualan pulsa. Padahal saya sudah berjualan pulsa sejak tahun 2013. Dia juga bertanya apa rahasia masih awet jualan pulsa sampai sekarang. Padahal banyak teman--yang dulunya jualan pulsa, tapi sekarang sudah gulung tikar karena rugi sebab banyak yang hutang tapi nggak bayar atau sungkan untuk menagih atau untung jualan pulsa itu sedikit. (Rp.1000)
Bagi saya, sedikit atau banyak rezeki yang kita dapat sudah diatur sama Allah. Yang penting kan kita sudah berusaha. Memang rezeki sudah dijamin Allah, tapi sebagai manusia kita tidak boleh berdiam diri.
Mungkin ada teman-teman baik difabel dan non difabel (terlebih untuk teman difabel supaya bisa punya uang sendiri untuk jajan bakso hehe) yang ingin memulai jualan pulsa. Di kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang usaha jualan pulsa saya. Hal apa saja yang saya lakukan ketika ingin memulai usaha jualan pulsa dan menjalaninya hingga sekarang.
1. Memilih server pulsa yang memiliki reputasi baik.
Sebelum memutuskan menjadi seorang bakul pulsa, Hal pertama kali yang saya lakukan adalah saya bertanya terlebih dahulu pada teman-teman yang sudah memulai usaha jualan pulsa. Saya cari tahu dulu seluk beluk dari calon server pulsa yang akan menjadi tempat saya deposit pulsa nantinya.
Bagaimana track record server pulsa tersebut seperti apakah sering mengalami gangguan, pulsa terlambat masuk, dan memiliki sistem pelayanan yang baik kepada konsumennya. Memilih server akan sangat berpengaruh pada usaha jualan pulsa saya nantinya. Saya menempatkan diri sebagai konsumen. Tentu sebagai konsumen, saya tidak mau membeli pulsa di tempat yang sering gangguan atau pulsanya lama banget masuknya.
2. Harga boleh sama, tapi pelayanan harus prima
Harga pulsa boleh saja sama, tapi pelayanan harus prima dan baik. Pelayanan ini meliputi cepat masuknya pulsa. Juga sikap kita terhadap pembeli. Jangan sampai karena mengejar pelanggan, tapi melupakan kualitas pelayanan.
Sebagai bakul pulsa, harus fast respon. Bahkan harus menyiapkan waktu dan tenaga ekstra. Terkadang ada teman yang butuh pulsa mendadak saat malam hari. Butuh pulsa untuk telpon, internet habis atau isi token pulsa. Jadi kita harus siap kapan saja. Jika memungkinkan transaksi 24 jam.
3. Jangan memberikan hutangan pulsa pada sembarang orang dan harus tegas saat menagihnya.
Saya hanya memberikan hutangan pulsa pada orang yang saya kenal dengan baik. Sebelum hutang biasanya saya membuat 'perjanjian' kapan hutang pulsanya akan dibayar. Ketika teman saya bilang akan melunasi dalam seminggu, maka jika sudah lewat dari tenggat waktu maka saya akan menagihnya. Memang ada perasaan sungkan pada awalnya, tapi kan sudah saling berkomitmen dari awal. Jadi ya harus ditepati dan sebagai bakul pulsa kita harus tegas.
Banyak teman berbisnis pulsa dan memberikan hutang kepada sembarang orang dan tidak tegas saat menagih terbukti gulung tikar. Saya juga memberikan limit, sampai nominal berapa rupiah seseorang bisa berhutang pulsa pada saya (Tentu batasan nominal ini berbeda untuk setiap orang)
4. Disiplin mencatat pemasukan dan pengeluaran
Usaha jualan pulsa untungnya memang tidak banyak, tapi dari jualan pulsa Alhamdulillah saya sudah bisa mencukupi semua kebutuhan hidup saya sendiri. Tentu sebuah kebangggan tersendiri jika kita bisa mandiri secara finansial. Selain mencukupi kebutuhan sendiri, juga bisa membeli sesuatu yang kita inginkan atau mentraktir teman meski itu hanya semangkuk bakso.
Bagaimana saya bisa memenuhi kebutuhan pribadi dari berjualan pulsa. Kuncinya adalah tekun dan disiplin. Dari berjualan pulsa saya bisa belajar mengatur keuangan. Apa yang harus saya beli atau tidak? Membeli barang yang bebar-benar saya butuhkan atau hanya keinginan semata.
Setiap malam sebelum tidur, saya selalu mencatat pemasukan dan pengeluaran pulsa. Mungkin banyak yang meremehkan untuk apa mencatat segala? Untungnya aja sedikit. Bagi saya pencatatan ini bermanfaat agar saya tahu berapa untung yang saya dapatkan setiap hari, juga berapa banyak konsumen yang membeli pulsa setiap harinya.
Pada dasarnya berjualan pulsa salah satu pekerajaan yang cocok dijalani oleh difabel karena untuk jualan pulsa tidak membutuhkan banyak modal. Untuk modal awal berjualan pulsa masing-masing server menetapkan awal nominal deposit. (Bahkan ada server yang membolehkan deposit awal sebesar Rp. 50.000 lho) tapi saya sarankan kalau deposit pulsa jika ada dana sebaiknya minimal Rp. 200. 000 agar kita tidak bolak-balik deposit. Meski deposit bisa dilakukan lewat transfer tapi kan sayang jika uang yang harusnya bisa jadi untung jualan pulsa malah dipakai untuk biaya administrasi bank. Apalagi jika kita transfer secara manual atau datang ke toko server, kalau deposit sedikit kan kita harus bolak-balik. Pasti capek kan? Belum lagi biaya unuk naik angkot dll. Bukannya untung malah rugi. Jadi kita harus berpikir dan bertindak efisien.
Berjualan pulsa tidak membutuhkan konter fisik. Selama berjualan pulsa sejak tahun 2013 saya hanya menggunakan HP. Jangan sedih jika awal jualan pulsa sepi. Kita bisa promosi ke teman-teman melalui akun media sosial. Dengan bantuan media sosial paling tidak kita bisa membuat orang tahu jika kita sedang berjualan pulsa.
Jualan pulsa itu fleksibel, tidak terbatas ruang dan waktu. Kita bisa bertransaksi di manapun dan kapanpun selama mempunyai saldo deposit dan sinyal atau koneksi di HP.
Difabel bisa kok mandiri secara finansial dengan berjualan pulsa. Tentu saja dalam menjalani bisnis pulsa ini kita harus tekun.
Semoga tulisan saya ini bermanfaat. Terutama untuk teman difabel yang saat ini belum memiliki penghasilan sendiri. Jualan pulsa bisa jadi pilihan.
Selain berjualan pulsa, saya mendapatkan uang dari menulis. Ada beberapa pekerjaan yang bisa dipilih oleh teman-teman difabel. Artikelnya bisa dibaca di sini.