WUJUDKAN KONTEN AKSESIBEL UNTUK DIFABEL

May 10, 2023

konten-aksesibel-untuk-difabel

Aksesibilitas Konten untuk Difabel

Setiap hari kita disuguhi berbagai macam konten, baik berupa konten tulisan, foto maupun video. Namun, apakah konten tersebut sudah aksesibel untuk semua orang termasuk difabel?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata aksesibilitas adalah hal yang dapat dijadikan akses. Arti lainnya dari aksesibilitas adalah hal dapat dikaitkan. Namun sayangnya, masih banyak orang yang mengartikan aksesibilitas bagi difabel hanya sebatas suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi atau tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan “mudah” atau “susah” nya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi. Misalnya seperti aksesibilitas bagi difabel pengguna kursi roda adalah ramp ataupun lift. Padahal selain itu difabel juga membutuhkan aksesibilitas untuk mengakses informasi melalui konten.

Difabel memiliki hak berekspresi, berkomunikasi, dan memperoleh informasi yang tertuang dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 5  ayat 1 huruf (t) yaitu setiap difabel berhak untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi melalui media yang mudah diakses dan memperoleh fasilitas seperti juru bahasa isyarat, braille, dan komunikasi augmentatif dalam interaksi resmi lainnya. Pasal 124 lebih spesifik lagi, yaitu tentang kewajiban pemerintah untuk memastikan informasi “dapat dijangkau dan dipahami sesuai dengan keragaman disabilitas dan kondisi tempat tinggalnya”.


Masih Banyak Konten yang Belum Aksesibel untuk Difabel

konten-aksesibel-untuk-difabel


Setiap difabel memiliki kebutuhan yang berbeda  dalam mengakses informasi di dalam sebuah konten. Hal ini tergantung dari ragam disabilitas yang dimiliki. 

Bagaimana mungkin informasi dalam sebuah konten bisa tersampaikan dengan baik maksud dan tujuannya, jika tidak bisa diakses oleh salah satu kelompok yaitu difabel.

Dengan begitu, aksesibilitas dalam sebuah konten sangat dibutuhkan untuk memudahkan difabel dalam menangkap dan memahami informasi dengan benar. Aksesibilitas dalam sebuah konten juga memudahkan difabel dalam menyampaikan pemikiran, pengetahuan dan pendapatnya di masyarakat.


Membuat Konten yang Aksesibel untuk Difabel

konten-aksesibel-untuk-difabel

Mayoritas difabel sudah sangat akrab dengan media sosial, seperti Instagram, TikTok, Facebook, YouTube dan lainnya. Terlebih lagi difabel yang tinggal di perkotaan. Hampir semua difabel juga sudah menggunakan smartphone

Membuat konten yang aksesibel dan ramah difabel memang memerlukan perhatian khusus. Pembuatan konten yang akses untuk difabel adalah salah satu cara untuk mewujudkan kesetaraan agar semua difabel mendapatkan hak dan kebutuhannya untuk memperoleh informasi.

Meski sudah diterapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 5 syat 1 huruf (t) bahwa difabel berhak, berekspresi, berkomunikasi, dan memperoleh informasi. Namun kenyataannya, aksesibilitas teknologi informasi yang sudah dijamin undang-undang dan peraturan pemerintah ini memang belum terealisasi sepenuhnya. Panduan seperti Web Content Accessibility Guideline masih asing bagi dunia teknologi informasi di Indonesia. Bahkan sering dijumpai pada website utama pemerintah dan kementerian-kementerian, tidak ada pernyataan aksesibilitas yang memberikan penjelasan terkait aksesibilitas informasi.

Setiap difabel memiliki hambatan tersendiri dalam mengakses konten. Hambatan untuk difabel netra misalnya banyak website yang tidak terbaca screen reader (pembaca layar) dengan baik. Karena itu difabel netra membutuhkan konten digital yang dapat terbaca atau tersuarakan dengan screen reader atau penyesuai tampilan layar (screen magnifier). Teman Tuli juga kesulitan mengakses konten berupa video karena tidak menyediakan takarir (caption) atau juru bahasa isyarat. 

Untuk difabel fisik membutuhkan konten digital yang mudah dinavigasi, tidak hanya dengan tetikus (mouse), tapi juga papan ketik. Difabel mental, psikososial, atau intelektual membutuhkan plain text atau alternatif konten yang singkat dan mudah dipahami.

Begitu pentingnya aksesibilitas konten bagi difabel, maka ada hal-hal yang diperhatikan.

Gunakan Alt Text

Alt text mungkin dianggap tidak begitu penting bagi pembaca dengan penglihatan sempurna. Namun, alt text adalah bagian yang sangat penting untuk aksesibilitas agar gambar tersebut dapat diketahui menggunakan screen reader. Hal ini penting khususnya jika menyajikan infografis, di mana konten infografis tersebut perlu dicantumkan dalam alt text agar dapat terbaca.

Atur Struktur Konten dengan Heading

Penggunaan heading sangat penting untuk pengguna screen reader. Dengan konten yang terstruktur dengan heading yang tepat, isinya bisa dibaca dan diinterpretasi dengan screen reader. Penggunaan heading untuk aksesibilitas yang tepat adalah dengan menggunakan heading 1 untuk judul utama konten atau halaman, kemudian diikuti heading 2 untuk menandakan bagian-bagian konten lainnya. Lalu, tidak lompat dari heading 1 ke heading 3 karena screen reader kemungkinan akan menganggap ada konten yang hilang.

Membatasi Jumlah Halaman Artikel

Semakin panjang sebuah artikel, maka semakin banyak keuntungan yang didapat. Namun ternyata hal tersebut kurang ramah bagi difabel. Jadi, hindari membuat artikel berjumlah belasan ataupun puluhan halaman. Sebaiknya sediakan tombol pilihan untuk menampilkan seluruh artikel pada satu halaman.

Gunakan Background yang Ramah Mata

Seringkali dalam presentasi maupun webinar kita menemukan warna background dan tulisan yang tidak ramah dengan mata. Terutama untuk difabel buta warna. Misalnya gabungan warna merah dan warna hijau.

Buat Nama Link yang Unik dan Deskriptif

Link dalam konten harus menggunakan teks yang deskriptif dan jelas agar pembaca dengan screen reader dapat mengetahui ke ke mana link tersebut akan membawanya jika diklik. Hindari penggunaan “klik di sini”, karena cenderung membingungkan dan kurang mampu menjelaskan tujuan link tersebut dengan baik.

Memberikan Takarir

Takarir atau sulih teks adalah penyampaian dialog dalam bentuk teks. Biasanya ditampilkan di bagian bawah layar. Pemberian takarir pada konten video membantu difabel Tuli untuk memahami informasi yang diberikan.

Meski saat ini internet provider mudah dijangkau, apalagi dengan kehadiran IndiHome, salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berupa paket layanan komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi interaktif (IndiHome TV, IPTV). Namun jika konten tersebut tidak aksesibel untuk difabel, maka bisakah difabel bisa menikmati konten dengan ceria dan mendapatkan informasi tanpa batas?
















You Might Also Like

0 komentar

Subscribe