Kadar kebahagiaan seseorang satu dengan yang lainnya itu berbeda-beda. Ada yang bisa melewati satu hari tanpa rasa sakit atau tanpa menangis dia sudah merasa bahagia, ada yang merasa bahagia karena bisa bertemu dengan seseorang yang sudah lama dirindukan, atau seseorang yang bahagia karena menekuni passion-nya. Jadi jangan pernah membandingkan kebahagiaan satu dengan yang lain. Namun cobalah untuk menghargainya. Kebahagiaan itu berasal dan diciptakan oleh diri sendiri. Bukan tergantung pada orang lain. Hidup cuma sekali jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencapai kebahagiaan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meraih kebahagiaan. Salah satu hal yang membuat saya bahagia adalah dengan menulis.
Saya suka menulis sejak kecil. Dimulai dari menulis di diary lalu menulis di blog. Namun sejak tahun 2015 saya mulai menekuni dunia literasi lebih dalam. Dari sekedar curhatan di diary lalu perlahan menulis cernak dan cerma untuk dikirim ke media massa, hingga menulis artikel baik di blog, artikel diikutsertakan dalam lomba juga menulis artikel di media online.
Kebahagiaan yang didapat saat menulis
Seringkali orang bertanya kenapa saya suka menulis dan hal apa saja yang sudah saya dapat dari menulis. Banyak hal yang saya dapat dari menulis. Mendapat kebahagiaan dari hobi yang saya jalani.
1. Menulis untuk Terapi
Bagi saya menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Kenapa begitu? Karena dengan menulis saya bisa mencurahkan apa yang saya pikirkan, lihat, dengar dan rasakan. Saat bisa menuliskannya perasaan menjadi plong dan lega.
2. Dapat menyelesaikan tulisan
Kebahagiaan yang saya dapat ketika menulis adalah ketika dapat menyelesaikan tulisan tersebut. Banyak sekali hal atau alasan yang menjadi penyebab tulisan itu tidak selesai-selesai. Baik dari faktor internal ataupun eksternal.
Faktor intetnal lebih ke penulis atau diri sendiri. Misalnya rasa malas dan suka menunda-nunda untuk menyelesaikan tulisan. Sedangkan faktor eksternal lebih ke hal teknis, seperti laptop bermasalah saat akan digunakan.
Baca juga : Tak Hanya Sekedar Hobi, Menulis Bisa Menghasilkan Materi Jika Serius Menekuni
Bagi saya pribadi yang mengetik hanya menggunakan satu jari telunjuk sebelah kanan karena kondisi kelainan langka yang saya miliki yaitu Friedreich's Ataxia. Bisa menyelesaikan tulisan adalah hal yang sangat membahagiakan. Jika teman-teman bisa mengetik menggunakan sistem sepuluh jari tapi saya hanya satu jari. Waktu yang saya perlukan untuk menulis juga lebih lama dibanding dengan yang lain. Jika teman-teman menulis 1 lembar hanya butuh waktu satu jam. Saya bisa membutuhkan waktu dua kali lebih lama.
3. Tulisan lolos seleksi oleh redaksi
Sudah bukan menjadi rahasia umum, bahwa bukan hal yang mudah untuk lolos seleksi dan tulisan kita bisa dimuat di media massa. Selain karena saingannya banyak. Tentu tulisan yang lolos redaksi adalah tulisan yang berkualitas. Apalagi jika tulisan tersebut berhasil dimuat di media nasional. Tentu akan menjadi kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri kan?
4. Tulisan diapresiasi orang lain.
Di atas langit masih ada langit. Saya menyadari hal itu. Banyak penulis yang lebih hebat daripada saya, tapi saya bahagia ketika tulisan saya diapresiasi orang lain. Saya memang tidak tahu secara pasti siapa saja yang sudah membaca tulisan saya baik yang ada di blog, ataupun yang dimuat di media massa. Namun sering kali saya menerima email, messenger FB ataupun DM Instagram karena mereka "menemukan" saya melalui tulisan yang pernah saya tulis.
5. Mendapat Honor
Sebelumnya saya tidak tahu ternyata dari menulis bisa mendatangkan uang. Ya, menulis adalah salah satu pintu rezeki yang Allah bukakan untuk saya. Jumlah nominal honor menulis memang berbeda-beda. Tergantung dari media massanya. Besar kecilnya rezeki yang diperoleh dari menulis harus disyukuri. Dari honor menulis saya bisa mencukupi kebutuhan sendiri juga mentraktir keluarga dan teman.
Nah itulah kebahagiaan yang saya dapatkan menulis. Sederhana, tapi sangat bermakna.