TIWAS PANIK

June 27, 2020

ah tenane solopos tiwas panik

Dimuat di Solopos, edisi 9 Maret 2020


TIWAS PANIK 


Oleh : Yeni Endah



Kejadian ini dialami oleh Lady Cempluk seorang mahasiswi yang nge-kost di daerah Tembalang, Semarang. Selepas Isya, saat akan memasukkan motor, ia melihat cairan berwarna hitam di bawah motornya. 

“Waduh, piye ki oli motorku bocor,” ucap Cempluk panik. 

“Pasti akan repot dan butuh waktu lama untuk servis,” pikir Cempluk. Ia tak mau menunggu sampai besok, karena besok ada kuliah pagi. Tanpa pikir panjang dan takut terjadi apa-apa, Cempluk mengendarai motornya menuju bengkel langganannya. 

Sesampainya di lokasi, bengkel langganannya tutup karena sudah jam 9 malam. Cempluk melanjutkan mengendarai motor hingga menemukan bengkel yang masih buka. Setelah menempuh perjalanan sekitar 9 kilometer, di Jalan Gombel Lama Cempluk menemukan bengkel yang belum tutup. 

“Motornya mbak baik-baik aja kok dan tidak ada kerusakan sama sekali,” jelas montir selesai memeriksa motor Cempluk. 

“Masa Pak? Tapi tadi ada cairan berwarna hitam di bawah motor,” ucap Cempluk ragu. “Coba dicek sekali lagi,” pinta Cempluk. 

Montir pun menuruti permintaan Cempluk. Selesai mengecek ulang motor, sang montir yang bernama Jon Koplo malah tertawa. 

“Ada apa Pak? Apa ada yang lucu?” 

“Cairan berwarna hitam yang mbak lihat tadi bukan oli, mungkin kecap atau cairan mirip oli,” terang Koplo. 

Benar saja saat membuka bagasi jok motor, Cempluk menemukan kecap kemasan 500 mililiter yang tumpah. Kecap itu tertinggal di jok saat ia belanja bulanan. 

Duh, Gusti. Tiwas panik lan numpak motor adoh-adoh tur wis bengi sisan jebule mung kecap utah,” dengus Cempluk dalam hati lalu berpamitan pada Pak Jon Koplo dengan rasa malu. 

Keesokan paginya Cempluk menceritakan kejadian yang ia alami pada Tom Gembus, teman kuliahnya. 

“Oalah, Pluk. Makanya jadi cewek harus paham otomotif, biar sedikit. Paling nggak masalah kecil sama motormu nggak harus dibawa ke bengkel. Untung montirnya jujur, kalau nggak kamu bisa disuruh servis. Isa keblondrok, koe Pluk.” 


SELESAI


Kalau kamu berminat mengirim tulisan ke rubrik Ah, Tenane Solopos. Syarat dan ketentuan bisa dibaca di sini


You Might Also Like

0 komentar

Subscribe