Pahlawan Kemanusiaan
November 19, 2018
Dimuat di Kompas Klasika Nusantara Bertutur, Minggu, 18 November 2018
Alhamdulillah cernak saya Pahlawan Kemanusiaan dimuat di Kompas Klasika Nusantara Bertutur, Minggu 18 November 2018. Cernak ini bertema Kepahlawanan.
Selamat membaca cernak karya saya
PAHLAWAN
KEMANUSIAAN
Oleh : Yeni Endah
Pukul 10 malam, Papa membangunkan Rubby yang
tengah tidur lelap di rumahnya di Palu, Sulawesi Tengah.
“Ada apa Pa?” tanya Rubby sambil
mengucek-ucek matanya.
“Ayo keluar. Ada gempa. Mama dan
adikmu sudah di luar menyelamatkan diri.” Papa menggendong Rubby dan berlari
menuju luar rumah.
Rubby mendengar bunyi berdentum keras dan
teriakan dari orang-orang yang berlarian. Suasana gelap gulita. Malam itu
keluarga Rubby dan tetangganya tidur di tenda di halaman rumah masing-masing. Mereka memilih tidur di tenda untuk
berjaga-jaga jika ada gempa susulan.
***
Keesokan
harinya Rubby melihat kondisi kampungnya setelah gempa. Beberapa rumah
tetangganya roboh dan tinggal puing-puing saja.
“Ayo kita bersihkan
rumah kita. Kamu bantu papa menyingkirkan bongkahan batu,” ajak Papa.
Dengan
cekatan Rubby membantu Papanya. Menjelang petang beberapa relawan datang
membawa bantuan berupa makanan, pakaian dan obat-obatan. Para relawan
mendirikan posko di rumah Rubby karena kondisi rumahnya yang tidak terlalu
parah kerusakannya dan aman untuk ditinggali.
“Bagaimana kalau
besok kita mendirikan dapur umum relawan," usul Papa.
“Apa itu dapur umum
relawan dan untuk apa Pa?” tanya Rubby.
“Dapur umum relawan
adalah satu bentuk penghargaan terhadap relawan yang setiap hari bertugas tanpa
lelah membantu warga kampung pasca gempa.”
“Kan
mereka bisa masak sendiri?”
“Juru masak
sebaiknya bukanlah relawan yang bertugas hari itu, tapi orang khusus yang
ditugaskan memasak. Sehingga konsentrasi dan tenaga relawan bisa fokus pada
pekerjaaannya. Jangan biarkan relawan memasak sendiri. Mereka membutuhkan
asupan energi melalui makanan. Bayangkan, mereka seharian membantu sesama,
kemudian pulang ke posko dengan rasa lapar dan sesampai di posko masih harus
memasak. Mereka jadi malas makan karena ingin cepat istirahat. Tidur dalam
keadaan perut kosong. Kalaupun memasak, biasanya memasak yang mudah dan instan
yang nilai gizinya di bawah standar. Dengan adanya dapur umum relawan maka saat
kembali ke posko, mereka bisa langsung makan makanan bergizi, minum yang cukup
dan akhirnya bisa istirahat,” jelas Papa.
Rubby
mengangguk mengerti.
“Para relawan itu adalah
pahlawan kemanusiaan Nak.”
“Pahlawan
kemanusiaan itu apa Pa?”
“Semua orang dapat
berjasa dan menjadi pahlawan untuk siapapun dengan caranya masing-masing.
Contohnya menjadi relawan saat bencana, merekalah yang disebut pahlawan
kemanusiaan. Meski tak mendapat penghargaan sebab penghargaan bukanlah tujuan
dari seorang pahlawan.” Nasehat papa bijak.
“Bagaimana Rubby
bersedia kan membantu papa menjadi juru masak di dapur umum sukarelawan?”
“Siap Pa,” ucap
Rubby lantang.
Papa
tersenyum bangga dengan sikap putranya. Sejak dini sikap kepahlawanan harus
mulai dipupuk dan dibiasakan. Orang yang tidak memiliki sikap kepahlawanan akan
menjadi pribadi yang egois dan tidak peduli terhadap sesama.
SELESAI
0 komentar