Bulan April 2024, saya mengikuti Lomba Feature yang diadakan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU). Lomba ini diadakan dalam rangka perayaan ulang tahun ke -50 GPU. Tema Menghidupi Literasi Berkarya sesuai zaman.
Alhamdulillah pada bulan Juli feature saya lolos sebagai salah satu 30 nominasi karya terpilih dari 1765 karya yang masuk. Saya sama sekali tidak menyangka, apalagi menulis feature adalah pengalaman pertama saya.
Apa itu Feature?
Feature adalah tulisan jurnalistik yang bercerita atau bertutur dengan gaya bahasa sastra, dan merupakan karya khas yang didasarkan pada fakta dan data.
Feature merupakan karya tulisan jurnalistik perpaduan antara berita dan opini, dengan gaya penulisan/penyajian bercerita (story telling), mengandung unsur menyentuh (human interest) dan bahasa yang indah (sastrawi). Karena itu feature kerap disebut sebagai karangan khas, feature article, feature story, atau tulisan ringan.
Struktur Feature
Dalam feature memiliki lima struktur guna memberikan kedalaman tulisan kepada pembaca.
1. Judul (Head)
Judul merupakan elemen penting karena elemen ini menentukan apakah pembaca akan tertarik membacanya lebih lanjut atau tidak. Jadi buatlah judul feature yang menarik.
2. Lead
Lead biasa juga disebut intro atau bagian awal (pembuka) artikel yang juga dirancang untuk menarik perhatian pembaca agar membacanya sampai habis. Biasanya, lead berisi gambaran umum dan singkat dari informasi yang disampaikan. Ini dapat berupa fakta menarik, pertanyaan retoris, atau anekdot unik.
3. Bridge
Bridge (jembatan) adalah penghubung antara lead (pembuka) dengan body (isi artikel). Dengan adanya bridge, isi tulisan dapat disampaikan secara lebih teratur dan terstruktur, serta memberikan gambaran yang lebih jelas tentang arah cerita.
4. Isi (Body)
Body adalah struktur inti tulisan feature yang berisi informasi-informasi penting untuk disampaikan kepada pembaca. Ditulis dengan struktur naratif (gaya bercerita) dan mengandung beberapa sub-bab untuk lebih merinci topik. Isi dari feature bisa berupa latar belakang, pengenalan karakter, isi wawancara, hingga analisis mendalam tentang tema yang diangkat.
5. Penutup
Dalam penutup, kamu bisa menulis rangkuman singkat mengenai keseluruhan informasi yang telah disamapikan. Di bagian ini, kamu juga bisa menulis saran, pesan maupun refleksi yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Baca juga : Cara Mudah Menulis Artikel Bagi Pemula
Jenis Jenis Feature
Secara umum ada 8 jenis feature berdasarkan isi yaitu
1. Feature Human Interest
Menuliskan kejadian menarik perhatian, menyentuh khalayak dan seakan-akan merasakan atau menyaksikan langsung apa yang digambarkan.
2. Feature perjalanan
Berisi Laporan perjalanan yang tentunya yang menarik.
3. Feature Pengalaman Pribadi
Berisi cerita tentang pribadi, data dan peristiwa.
4. Feature Wawancara
Tulisan berdasarkan hasil wawancara mendalam. Berisi fakta dan tulisan benar-benar lengkap.
5. Feature Profil
Menceritakan tentang seorang tokoh secara menarik. Bisa juga profil suatu daerah atau perusahaan (company profile).
6. Feature Sejarah
Menceritakan tentang peristiwa lampau. Namun masih menarik diceritakan masa sekarang, seperti peristiwa kekejaman PKI, musibah besar, dan lainnya.
7. Feature Sidebar
Cerita lain atau human interest untuk melengkapi berita utama atau sisi lain dari suatu peristiwa besar, seperti akibat gempa di Padang, Sumbar.
8. Feature Bright atau biasa juga disebut sebagai brite.
Tulisan tidak terlalu panjang menyangkut kemanusian atau human interest featurette dan ditulis dalam gaya anekdot, klimaks di akhir cerita.
Baca juga : Perlukah Menulis dengan Teknik 5W + 1H
Lolos sebagai salah satu 30 nominasi karya terpilih dari 1765 karya yang masuk (Foto : IG GPU) |
Cara Menulis Feature
Menulis itu memerlukan latihan yang terus menerus. Begitu juga dengan menulis feature artikel.
1. Pilih Tema yang Menarik dan Relevan
Pastikan tema yang akan kamu tulis relevan bagi audiens dan memiliki daya tarik emosional atau informasi baru yang dapat menggugah pembaca. Jika menulis feature untuk lomba, kamu tidak perlu lagi bingung atau pusing menentukam tema.
2, LakukanRiset
Lakukan riset dengan mengumpulkan fakta, data, dan latar belakang dari sumber-sumber yang terpercaya. Wawancarai narasumber atau orang-orang yang relevan untuk mendapatkan sudut pandang atau cerita langsung. Catat kutipan, pengalaman, atau anekdot yang menarik.
3. Buat Lead yang Kuat dan Menarik
Awali dengan lead atau pembuka mengundang rasa ingin tahu pembaca. Bisa berupa anekdot, pertanyaan retoris, atau fakta mengejutkan. Tujuan lead adalah untuk membuat pembaca terus membaca sampai akhir.
4. Gunakan Struktur yang Teratur
- Pengenalan : kenalkan topik, tokoh, atau situasi dengan jelas. Jelaskan alasan mengapa topik ini penting.
- Pengembangan : bahas detail, data, wawancara, dan sudut pandang dalam beberapa paragraf. Ceritakan dengan naratif yang menarik dan fokus pada human interest.
- Penutup : tutup dengan pernyataan yang kuat, kutipan, atau kesimpulan yang membuat pembaca merenung atau memberikan kesan akhir yang membekas.
5. Fokus pada Show, Don’t Tell
Gunakan deskripsi yang hidup untuk membuat pembaca "merasakan" cerita. Alih-alih mengatakan,
"Tempat itu indah" gambarkan suasana, warna, suara, atau aroma tempat tersebut. Tujuannya adalah membuat pembaca bisa membayangkan dengan jelas apa yang terjadi.
6. Gunakan Kutipan dan Anecdote
Gunakan kutipan dari narasumber atau tokoh yang relevan dapat menambah kedalaman dan keaslian cerita.
Kamu juga bisa menambahkan cerita pendek atau anekdot yang menarik untuk membuat artikel lebih hidup.
7. Perhatikan Gaya Penulisan
Gunakan bahasa yang mengalir dan menarik, tapi tetap mudah dipahami. Hindari jargon atau kata yang terlalu teknis, kecuali jika relevan untuk audiens.
8. Edit dan Perbaiki
Baca ulang dan edit artikel untuk memperbaiki struktur, kesalahan tata bahasa, dan memastikan alur cerita menarik. Hapus bagian yang berlebihan atau kurang relevan, dan pastikan setiap kalimat punya peran dalam cerita.