Cara Sigung Melindungi Diri adalah fabel pertama saya yang dimuat di media cetak yaitu Kompas Klasika Nusantara Bertutur. Akhirnya setelah beberapa kali mengirim fabel bisa tembus juga. Bagi saya pribadi saat menulis fabel memiliki tantangan tersendiri. Kenapa begitu karena biasanya saya menulis cerita anak realis.
Apa itu Fabel?
Fabel dalam bahasa Inggris disebut fable adalah cerita yang menceritakan kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia dan memiliki sifat seperti manusia. Misalnya baik hati, pemurah, pemarah dan lain-lain. Dan berperilaku seperti manusia misalnya bekerja, sekolah, bermain dan lain-lain.
Jenis-jenis Fabel
Dilihat dari waktu kemunculannya fabel dapat dikategorikan menjadi dua yaitu fabel klasik dan fabel modern.
Fabel Klasik adalah cerita binatang yang telah ada sejak zaman dahulu, tapi tidak ketahui persis waktu munculnya, yang diwariskan secara turun-temurun lewat sarana lisan. Misalnya fabel si Kancil dan Buaya.
Fabel Modern adalah cerita binatang yang muncul dalam waktu relatif belum lama dan sengaja ditulis oleh pengarang sebagai ekspresi kesastraan.
Baca juga : Syarat Kirim Cernak ke Kompas Klasika Nusantara Bertutur (NuBi)
Dalam menulis fabel, kamu bisa memilih tiga jenis variasi fabel.
- Tokoh binatang bertingkah laku sebagaimana mestinya binatang pada umumnya dan settingnyapun sesuai dengan habitatnya. Misalnya fabel si Kancil
- Tokoh binatang bertingkah laku seperti manusia (bekerja, berlari, berlari, bermain sepeda dll) dan setting sesuai imajinasi penulis. Misalnya Mickey Mouse, Donald Bebek.
- Tokoh utama adalah binatang dan ada manusianya sebagai pendukung cerita. Biasanya tokoh utama akan bertingkah selayaknya binatang pada umumnya. Jadi mereka akan saling berbicara dan berinteraksi dengan sesama binatang jika tidak ada manusia. Jika ada manusia berada di dekat tokoh utama (binatang) maka mereka akan bertingkah seperti binatang pada umumnya.
Cara Menulis Fabel Ala Yeni Endah
Nah setelah mengetahui apa itu fabel dan jenis-jenis fabel. Di kesempatan kali ini saya akan berbagi cara menulis fabel ala Yeni Endah. Tahap-tahap apa saja yang harus dilalui untuk menulis fabel.
1. Ide
Hal pertama yang dilakukan sebelum menulis fabel adalah menentukan ide atau tema. Ide bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Ide bisa datang dari apa yang kamu pikirkan, dengar dan rasakan. Misalnya saja ketika kamu duduk santai di teras dan melihat seekor kupu-kupu hinggap di pohon. Atau melihat burung yang beterbangan di angkasa. Jadi saat ada ide buru-buru dicatat ya biar nggak lupa.
2. Menentukan tokoh dan pelajari sifatnya
Setelah mendapat ide. Langkah selanjutnya adalah menentukan tokoh dan pelajari sifat, cara hidup, habitat dan kebiasaannya. Misalnya, Fabel saya yang berjudul Cara Sigung Melindungi Diri tokoh utamanya adalah Sigung dengan binatang pendukung yaitu bunglon dan trenggiling. Maka saya pelajari ketiga tokoh binatang tersebut. Catat hal-hal unik yang dimiliki masing-masing binatang.
Baca juga : Cara Menulis Cerita Anak Ala Yeni Endah
3. Konflik
Konflik fabel saya dapat dari sifat dari tokoh utama binatang. Si Sigung yang rendah diri karena memiliki bau busuk yang sangat menyengat. Padahal bau busuk yang ia miliki bisa melindungi dirinya dari serangan pemburu.
4. Alur Fabel
Alur fabel biasanya adalah alur maju. Dimulai dari pengenalan tokoh, habitat, dan sifat. Deskripsikan dengan narasi atau dialog yang baik sehingga bisa dipahami pembaca.
5. Ending Fabel Mengandung Pesan Moral dan Penyelesaian Masalah
Ending fabel sama seperti saat menulis cerita anak yaitu mengandung pesan moral dan penyelesaian masalah.
Pesan yang ada di fabel tidak bersifat menggurui. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak saat menyampaikan pesan atau menyelesaikan masalah.
Demikianlah Cara Menulis Fabel Ala Yeni Endah. Kenapa saya sebut cara menulis ala Yeni Endah? Karena setiap penulis memiliki caranya masing-masing saat menulis fabel. Semoga Cara Menulis Fabel Ala Yeni Endah cocok kamu terapkan. Sebenarnya tidak ada patokan baku saat menulis fabel.
Semoga bermanfaat. Mari berkarya dengan cinta dan ketulusan.