Dimuat di Solopos, Minggu, 20 Mei 2018.
DELLA DAN SEBOTOL SUSU
Oleh : Yeni Endah
Sudah seminggu ini ada pembagian susu gratis di sekolah Della dari pabrik pengolahan susu kering dan cair. Setiap anak mendapat jatah segelas susu cair yang langsung minum dan satu bungkus susu kering untuk dibawa pulang. Hal ini disambut gembira oleh pihak sekolah dan teman-teman, tapi tidak dengan Della. Ia tidak suka susu. Mencium aroma susu saja sudah membuat perutnya mual dan ingin muntah.
Della tidak ingin teman-temannya tahu kalau dirinya tidak suka susu. Maka Della mencari cara untuk menyiasatinya. Saat teman-temannya asyik mengobrol, Della langsung duduk di dekat jendela dan membuang susu itu keluar jendela. Kemudian berpura-pura telah menghabiskan jatah susu miliknya. Della berhasil membohongi teman-temannya selama 3 hari berturut-turut, tapi tidak di hari keempat.
“Kenapa kamu buang jatah susu milikmu? Susu itu penting bagi tubuh Del. Harga susu itu mahal dan banyak orang yang bersusah payah agar bisa minum segelas susu,” tegur Lia, yang memergoki Della. Wajah Della jadi pucat dan merasa bersalah. Setelah kejadian itu Della selalu diawasi teman-temannya dan peristiwa itu juga sudah diadukan ke kepala sekolah sehingga Della mendapat teguran.
“Siapa ya yang sudah besar takut minum susu? Dan suka membuang susu?” ejek David teman sekelas Della yang paling usil.
“Dellaaa ...," jawab anak-anak kelas 4 SD kompak.
Sejak itu, kalimat itu yang selalu dijadikan David untuk mengolok-olok Della dan ia hanya bisa menangis.
Baca juga : Cara Kirim Cerita Anak (Cernak) ke Solopos.
Karena kebiasaannya membuang susu membuat Della sering diejek teman sekolahnya. Della menjadi pemurung dan membuat bunda khawatir.
“Ada apa sayang. Bunda lihat sudah 2 hari ini kamu sering diam dan mengurung diri di kamar. Ada masalah di sekolah? Dimarahi bu guru karena tidak mengerjakan PR atau bertengkar dengan teman?”
Setelah dibujuk, akhirnya Della menceritakan semua kejadian yang ia alami pada bunda.
“Hanya satu yang perlu kamu lakukan, Sayang. Membuktikan pada David dan teman-teman yang lain bahwa kamu tidak takut minum susu. Dan kamu tidak perlu bersedih. Lebih baik kita berdoa agar David tidak lagi mengganggu Della.” Nasehat bunda bijak.
“Apa doanya Bun, biar David nggak ganggu aku lagi?" tanya Della penasaran.
“Doa itu senjata orang beriman, Sayang. Pasti Allah mengabulkannya,” jawab bunda.
“Della, besok Minggu pagi kita jalan-jalan ya. Refreshing.”
“Kemana Bun?”
“Besok kamu juga akan tahu, Sayang. Persiapkan diri ya.” Bunda mengerlingkan mata kanannya.
Baca juga : Cara Menulis Cerita Anak Ala Yeni
Bus melaju dengan kencang. Della penasaran karena bunda masih merahasiakan kemana mereka akan pergi. Di sepanjang perjalanan yang terlihat hanya hambaran sawah hijau yang menbentang luas. Satu jam perjalanan, bus sampai di tujuan. Della terkejut melihat papan besar yang bertuliskan Pengolahan Susu Murni Sehati.
“Kenapa bunda ajak aku ke sini. Kan bunda tahu, aku nggak suka susu.” Della cemberut
“Justru karena kamu nggak suka. Bunda ajak kamu ke sini. Bunda mau kamu menjadikan susu sebagai sahabat dan bagian dari hidupmu.”
Di Pengolahan Susu Murni Sehati, Della kagum melihat proses pembuatan susu dari pemerahan langsung dari puting sapi, memelihara susu agar tidak tercemar dan mendapatkan aroma susu, rasa dan warna agar bisa dikomsumsi.
Bunda mengambil beberapa kemasan botol susu dan menyerahkan satu botol pada Della.
“Ayo, minum sayang,” bujuk bunda.
“Sekarang, Bun.”
“Iya mumpung masih hangat.”
Della mengernyitkan dahi. Ada rasa mual yang Della rasakan di perut saat mencium aroma susu yang menyengat hidungnya.
“Ini saat yang tepat buat Della untuk menunjukkan pada teman-teman, kalau Della juga suka susu. Della nggak mau kan kalau jadi bahan ejekan teman-teman satu kelas.”
Della menggelengkan kepala.
“Susu murni berkualitas mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, kasein, seng, kalsium, omega-3, dan fosfor. Rasanya pun gurih karena terdapat kandungan garam mineral alami serta gula laktosa di dalam susu,” jelas bunda panjang.
Della membulatkan tekad, membuka tutup botol dan melawan rasa mual. Didekatkan mulut botol ke mulutnya.
“Ayo minum sayang. Habiskan ya.” Bunda memberikan semangat.
Sedikit demi sedikit susu mengalir ke tenggorokan Della hingga tandas.
“Horeee ... Aku nggak mual lagi, Bun,” teriak Della senang.
“Alhamdulillah,” sahut bunda.
Della memeluk bunda erat.
“Terima kasih bun, sudah mengajak Della ke Pengolahan Susu Murni. Mulai sekarang Della akan rajin minum susu.”
Kini Della sudah berani minum susu, juga mendapat pelajaran berharga bahwa Allah sudah nenciptakan segala sesuatu di dunia dengan sempurna berikut manfaatnya termasuk susu sebagai makanan tambahan yang sempurna bagi tubuh manusia.
SELESAI