Saya pikir di bulan Mei ini, tulisan yang saya kirim ke rubrik Ah Tenane tidak dimuat. Bukan tanpa alasan saya berpikir demikian. Biasanya tulisan saya dimuat antara tanggal 22 hingga tanggal 25-an. Namun sampai tanggal 30 Mei belum ada tanda-tanda tulisan saya bakal dimuat. Terlebih di bulan Mei, saya cuma kirim 1 tulisan karena biasanya kirim 2 tulisan. Alhamdulillah, akhirnya di akhir bulan Mei, tepatnya tanggal 31 Mei 2022 tulisan saya berjudul "Foto Lebaran" dimuat di rubrik Ah Tenane Solopos.
Selamat Membaca!
FOTO LEBARAN
Oleh : Yeni Endah
Lady Cempluk sudah menyiapkan baju batik dengan motif yang sama untuk Jon Koplo, suaminya dan Tom Gembus, anak semata wayang mereka untuk dipakai saat lebaran. Pagi hari, semua sudah bersiap rapi dengan baju batik dan siap berangkat ke lapangan untuk melaksanakan salat Idulfitri. Selesai salat Ied, mereka langsung melakukan foto bersama.
Baca juga : Cara Kirim Tulisan ke Rubrik Ah Tenane Solopos
“Ayo, Pak. Kita foto dulu saja. Mumpung masih pagi dan makeup-ku belum luntur. Baru setelah foto keluarga kita keliling ke tetangga untuk salaman dan minta maaf,” kata Cempluk pada suaminya. Koplo lalu mengambil kamera dan tripod untuk melakukan sesi foto.
“Lho Mbus, klambimu kok keciliken ngono ta?” tanya Koplo ketika akan foto dan menyadari jika baju Gembus tak dikancing dan harus membuka satu kancing terbawah.
“Iya, Pak. Memang kekecilan ini bajuku,” jawab Gembus.
“Kok isa ya? Padahal waktu jahit baju dua minggu sebelum lebaran, sudah pakai ukuran terbaru bajunya Gembus lho,” ucap Cempluk heran.
“Ya mau gimana lagi, Bu. Mungkin badannya anak kita cepat banget tumbuhnya.” Meski baru kelas 1 SMA, Gembus memang bertubuh bongsor. Bahkan tinggi dan berat badannya sudah melebihi bapaknya.
“Ya udah, nanti fotonya diedit aja. Biar perutku nggak kelihatan,” ucap Gembus sambil terkekeh. Selesai foto bersama, mereka mengunjungi rumah tetangga dan saudara untuk bersilaturahmi. Petang hari, mereka baru sampai rumah.
Baca juga : 7 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Mengirim Tulisan ke Media
Keesokan harinya, Cempluk membuka hasil foto saat lebaran. Kini giliran Cempluk yang menyadari ada yang aneh dengan baju batik yang digunakan Koplo.
“Pak, Kok lengan bajumu kegombrongan sampai siku?”
“Tenane, Bu.”
“Tenan, Pak. Coba lihat saja sendiri kalau nggak percaya.” Cempluk menunjukkan hasil foto lebaran pada Koplo.
“Ladalah, iya Bu. Bapak kok nggak sadar ya. Berarti kemarin seharian pergi pakai baju kegombrongan. Pasti baju batik bapak ketuker sama punya Gembus.”
“Duh, kok bisa ketuker ta Pak? Kan sudah jelas ukuran bajunya beda.”
“Mana bapak tahu, Bu. Namanya juga nggak sengaja,” kilah Koplo.
“Ya sudah, kalau begitu besok kita foto ulang lagi ya Pak. Masa foto lebaran pakai baju yang tertukar. Yang satu kekecilan, yang satu kebesaran,” pinta Cempluk. Koplo hanya menganggukkan kepala, tanda setuju.
SELESAI