Apa sih yang paling ditunggu anak-anak saat IdulFitri? Jawabannya adalah Uang THR atau Tunjangan Hari Raya. Tentu saat kecil kamu dapat uang THR juga kan? Banyak kejadian unik dan lucu ketika mendapat uang THR baik dari keluarga atau tetangga. Salah satunya adalah soal itung-itungan uang THR. Kejadian itulah yang coba saya tuliskan berdasarkan kisah dan pengalaman seseorang yang saya kenal.
Alhamdulillah, tulisan saya berjudul "Uang THR" dimuat di rubrik Ah, Tenane Solopos, edisi Kamis, 27 Mei 2021. Oh ya, apa kamu pernah mengalami kisah yang saya tuliskan ini?
Selamat membaca!
UANG THR
Oleh : Yeni Endah
Seperti anak-anak pada umumnya, saat Idulfitri Jon Koplo mendapat rezeki dari saudara dan para tetangga berupa uang THR (Tunjangan Hari Raya). Sejak kelas 1 SD dan bisa mengenal nilai mata uang, Bu Lady Cempluk mengizinkan Koplo untuk menyimpan sendiri uang THR yang ia dapat dan tidak lagi dititipkan pada ibunya. Hal ini dilakukan oleh Bu Cempluk agar Koplo bisa belajar mengatur uangnya sendiri dan belajar menabung.
Baca juga : Cara Kirim Tulisan ke Rubrik Ah, Tenane Solopos
“Bu, sejak kapan aku bisa menabung dan bisa membeli sesuatu dari uang THR yang aku dapat?” tanya Koplo pada ibunya saat menghitung uang THR yang ia peroleh.
“Mungkin sejak kamu kelas 1 SD, Plo,” jawab Bu Cempluk sambil mengingat-ingat.
“Berarti waktu aku masih bayi, belum bisa jalan, masih kecil dan belum ngerti uang. Saudara sama tetangga juga tetep kasih aku uang THR kan, Bu?” tanya Koplo lagi.
Bu Cempluk kaget mendengar pertanyaan anaknya yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SD. Ia memikirkan jawaban apa yang tepat untuk disampaikan pada Koplo, meski perasaannya mulai tak enak.
“Alhamdulillah, saudara dan tetangga tetap ngasih.” Bu Cempluk menjawab jujur dan mencoba mengalihkan topik pembicaraan, tapi tidak berhasil.
Uang THR dimuat di Rubrik Ah, Tenane Solopos edisi Kamis 27 Mei 2021 |
“Jadi THR-ku dari bayi sampai TK uangnya Ibu yang simpan kan?” kata Koplo polos.
“Aduh, piye iki? Aku kudu jawab apa?” Bu Cempluk tampak kebingungan dan badannya mulai berkeringat dingin.
“Ya udah, kalau gitu uangnya tolong ibu simpen dulu ya. Besok kita itung bareng-bareng,” ucap Koplo lalu kembali menghitung uang THR yang ia dapat. Sementara bu Cempluk hanya diam dengan wajah pucat. Dia juga sudah tidak ingat lagi berapa uang Koplo yang pernah ia simpan. Namun yang membuatnya lebih bingung, dia juga sudah lupa untuk apa saja uang titipan Koplo yang terkumpul selama bertahun-tahun itu.
SELESAI